google.com, pub-8930286523086770, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Jadilah Sosok Muslim Sejati, Niscaya Syurga Menanti - Motivasi_Diri
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jadilah Sosok Muslim Sejati, Niscaya Syurga Menanti

 

muslim sejati

Jadilah Sosok Muslim Sejati, Niscaya Syurga Menanti

(Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)

Sebagai seorang muslim sejati, hendaknya menjadikan motto hidup yang bersumber dari Al-Quran dan Hadist sebagai motivasi Islami. Sesungguhnya, Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh yang baik dan inspiratif serta dapat memotivasi seseorang agar menjadi muslim yang baik. Terdapat begitu banyak materi motivasi Islami yang dapat dijadikan motto hidup bagi seorang Muslim agar menjadi sosok Muslim Sejati, diantaranya adalah sebagai berikut:

Pertama: Tawakal (Bertawakal) Kepada Allah SWT

Tawakkal bermakna mempercayai sepenuhnya kepada Allah dalam segala hal, baik hal yang menyenangkan maupun hal yang menyedihkan. Allah adalah tempat berserah diri bagi setiap manusia yang beriman, dan memohon perlindungan dari-Nya. Niscaya Allah SWT akan mencukupkan keperluan bagi hamba-Nya yang senantiasa bertawakal kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. At-Talaq Ayat 2 :

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Rasulullah SAW pun telah bersabda dalam salah satu Hadits:   “Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupi (keperluannya).” (HR. At-Tirmidzi)

Kedua : Sabar

Hakikat Sabar adalah kemampuanyang dimiliki seseorang dalam menahan diri dari segala hal yang merugikan, baik secara fisik maupun mental. Sabar juga merupakan bentuk keteguhan hati dan pengendalian diri dari seseorang dalam menghadapi cobaan dan ujian hidupnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ali Imran ayat 200:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu serta tetaplah bersiap di perbatasan (negara) mu dan bertakwalah kepada Allah SWT supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran: 200)

Rasulullah SAW pun telah bersabda “Sesungguhnya kesabaran itu adalah cahaya.” (HR. Muslim)

Ketiga : Ikhlas

Makna Ikhlas adalah melakukan segala sesuatu dengan tujuan semata-mata hanya untuk Allah. Ikhlas juga berarti menghapuskan segala bentuk riya’ atau kesombongan dalam diri. Sebagaiman firman Allah SWT dalam QS.Adz-Dzariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Dalam Hadits, Rasulullah SAW pun telah bersabda “Sesungguhnya amal itu berasaskan niat dan sesungguhnya tiap-tiap orang itu akan mendapat balasan sesuai dengan niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keempat: Husnul Khatimah

Husnul Khatimah merupakan satu kondisi atau keadaan seseorang yang dalam akhir hidupnya mendapatkan kematian yang baik, dengan keadaan beriman dan melakukan amal sholeh. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 102:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Rasulullah SAW pun telah bersabda dalam salah satu Hadits “Barangsiapa yang mencintai bertemu dengan Allah, maka Allah pun mencintainya. Dan barangsiapa yang membenci bertemu dengan Allah, maka Allah pun akan benci bertemu dengannya.” (HR. Bukhari)

Kelima: Tawadhu

Sikap Tawadhu  merupakan  satu konsep penting dalam Islam yang mengacu pada sikap rendah hati, merendahkan diri di hadapan Allah SWT, dan tidak sombong di hadapan manusia. Konsep ini sangat penting bagi umat Islam karena kesombongan merupakan salah satu dosa besar dalam agama Islam. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.Al-Furqon ayat 63-64:


وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا

“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.”

Sesungguhnya melalui Ayat ini, Allah SWT menekankan tentang pentingnya sikap rendah hati dan kesabaran dalam menghadapi orang-orang yang tidak sepaham dengan kita. Allah SWT pun menegaskan melalui firman-Nya dalam Surat Al-Isra ayat 37

وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا

"Janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong, sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan dapat menembus bumi dan sekali-kali tidak akan sampai setinggi gunung."

Dalam Hadis Riwayat Muslim, Rasulullah SAW pun telah bersabda: "Demi Allah, tidak takutlah tentang kemiskinan yang akan menimpa kalian, tetapi takutlah kamu akan hidup dalam kemewahan, lalu kamu berlomba-lomba seperti yang dilakukan orang-orang yang hidup sebelum kalian, sehingga kamu akan dihancurkan seperti yang mereka lakukan."

Melalui Hadis ini, Rasulullah SAW telah menekankan akan pentingnya menghindari kesombongan dan hidup dengan sederhana, meskipun kita mampu hidup dengan kemewahan. Begitu pula sabda Rasulullah SAW dalam Hadis Riwayat Bukhari "Sesungguhnya Allah memberikan kemuliaan dan kehormatan kepada orang yang merendahkan diri karena-Nya." Hadis ini menekankan pentingnya merendahkan diri di hadapan Allah untuk mendapatkan kemuliaan dan kehormatan dari-Nya.

Dengan demikian, sikap tawadhu sangat penting dalam Islam dan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan seorang muslim. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk merendahkan diri di hadapan Allah dan tidak bersikap sombong di hadapan manusia, serta menghargai dan menghormati orang lain serta berkatalah dengan kata-kata yang lembut dan sikap atau perilaku yang baik. Jadilah kita sebagai sosok Muslim Sejati, Niscaya Syurga akan Menanti…In shaa Allah.

Posting Komentar untuk "Jadilah Sosok Muslim Sejati, Niscaya Syurga Menanti"